PAP SMEAR?

Papa smear merupakan deteksi dini yang sudah populer daan paling sering digunakan oleh banyak wanita. Pap smear merupakan metode skrining ginekologi yang dilakukan untuk menemukan proses premalignant (prakeganasan) dan malignancy (keganasan) di ektoservix (leher rahim bagian luar), infeksi dalam endoservix (leher rahim bagian dalam) dan endometrium. Pemeriksaan akan dilakukan dengan menggunakan mikroskop. Tujuan pap smear adalah menemukan sel abnormal atau sel yang dapat berkembang menjadi kanker termasuk virus HPV.
Metode pap smear lahir secara tidak sengaja dari tangan seorang ahli anatomi Yunani, George N. Papanicolaou pada tahun 1924 silam. Secara tidak sengaja, ia mengganti tingginya sel-sel abnormal pada sediaan yang diambil dari pasien kanker servix. Tes ini berfungsi mendeteksi perubahan sifat sel pada leher rahim. Di Indonesia, pap smear sendiri sudah dikenal sejak tahun 197p-an. Sayangnya, banyak motos menabukan area genital, sehingga membuat tes jenis ini tidak dilakukan dan banyak wanita yang tidak tau tentang jenis tes deteksi dini ini.
1. Manfaat Pap smear
Secara garis besar, pap smear dilakukan untuk mendeteksi keberadaan sel kanker secata dini. Selain itu, pap smear juga memiliki fungsi lain, yakni:
- Diagnosis dini keganasan sel abnormal, pap smear dapat digunakan untuk mendeteksi adanya kanker servix, keganasan tuba fallopi, kanker endometrium, dan keganasaan ovarium
- Perawatan ikutan dari keganasan sel abnormal. Pap smear ini dilakukan untuk perawatan ikutan setelah operasi, setelah pemberian kemotsrapi dan radiasi
- Interprestasi hormonal wanita. Pap smear digunakan untuk menentukan siklus menstruasi dengan ovulasi atau tanpa ovulasi, menentukan kemungkinab keguguran pada hamil muda, dan untuk menentukan maturitas kehamilan
- Identifikasi peradangan. Pap smear digunakan untuk mengetahui proses peradangan pada bermacam – macam infeksi bakteri dan jamur ; serta
- Digunakan sebagai pemantauan hasil terapi
2. Kelompok Wajib Pap Smear
Beberpa kelompok wanita yang wajib melakukan pap smear karena memiliki faktor risiko tinggi, antara lain :
- Menikah atau berhubungan seksual (penetrasi) sebelum usia 20 tahun,
- Memiliki patner seksual lebih dari satu,
- Pernah melahirkan lebih dari tiga kali,
- Pemakai alat kontrasepsi oral llebih dari 5 tahun
- Pernah mengalami perdarahan saat berhubungan seksual
- Mengalami keputihan patologis (abnormal), dan
- Mengalami perdarahab pascamebopause
3. Persiapan Pasien Sebelum Tes Pap smear
Beberpa gal yang harus diperhatikan pasien sebelum melakukan pap smear, antara lain:
- Berikkan informasi paling jujur kepada petugas kesehatan tentang riwayat kesehatan, penyakit, dan kegiatan seksual yang dialami
- Waktu pengambilan sediaan minimal dua minggu setelah menstruslasi dimulai dan sebelum menstruasi berikutnya
- Tidak melakukan hubungan intim minimal 24 jam sebelum pemeriksaan
- Tidak bolwh menggunakan bahan – bahan kimia pembersih vagina ( termasuk antiseptik) minimal 24 jam sebelum pemeriksaab
- Tidak boleh menggunakan obat – obatan yang dimasukan ke dalam vagina minimal 48 jam sebelum pemeriksaan
- Tidak boleh menggunakan tampon minimal selama 24 jam sebelum pemeriksaan
- Hindari mandi menggunakan bath tub selama 24 jam sebelum pemeriksaan. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari kontaminasi benda aasing pada vagina
- Penderota pasca melahirkan, pascaoperasi rahim, pasca radiasi sebaiknya datang 6-8 minggu kemudian
- Penderita yang mendapatkan pengobatan lokal seperti vagina supositoria atau ovula sebaiknya dihentikan 1 minggu sebelum pap smear ; dan
- Pada saay pengambilan sediaan, usahakan otot – oto vagina dalam keadaan rileks

Comments

Popular Posts