Naskah Drama: Cinderella Part Two – Cinderella dan Putri Irakus
Cinderella
adalah seorang gadis yang cantik jelita. Namun, dia kehilangan orang yang
sangat dicintainya yaitu ibunya. Ketika ayahnya menikah dan pergi
meninggalkannya, hidupnya semakin menderita. Dia selalu diperlakukan seperti
pembantu oleh ibu dan saudara tirinya.
Pada saat itu, Sang Ratu mengadakan acara
pesta dansa untuk mencari jodoh untuk Pangeran. Cinderella ingin sekali pergi
ke pesta itu, namun ibu dan saudara tirinya tidak menijinkannya. Tapi dengan
bantuan peri, Cinderella bisa pergi ke pesta itu dengan syarat kembali ke rumah
sebelum jam 12 malam karena setelah jam 12 malam keajaiban itu akan hilang.
Setelah jam 12 malam, Cinderella
meninggalkan istana. Namun, tanpa sengaja, dia meninggalkan sepatu bot
kesayangannya. Pangeran yang sudah jatuh hati padanya, mengadakan sayembara
barang siapa yang ukuran kakinya pas dengan sepatu bot istimewa tersebut, akan
menikah dengannya.
Ketika Cinderella mencoba sepatu bot
istimewa tersebut, ternyata cocok dan Cinderella juga mempunyai pasangan sepatu
bot yang lain. Pangeran pun langsung melamar Cinderella. Setelah itu, Pangeran
membawa Cinderella ke istana. Namun, cerita itu belum selesai.
Ketika Sang Pangeran membawa Cinderella ke
istana . . . .
(Di arena sudah ada Ratu dan Putri
Irakus yang sedang duduk di kursi. Cinderella dan Pangeran masuk ke arena)
Ratu : (berdiri lalu menunjuk Cinderella) Siapa
perempuan ini, Pangeran?
Pangeran : Ini adalah wanita yang akan menjadi istriku.
Ratu : Kau yakin memilih wanita seperti ini?
Pangeran : Ya, kami sudah saling mencintai. (Cinderella dan
Pangeran saling bertatap muka, berpegangan tangan, dan tersenyum.)
Ratu : Apa? Kau pilih perempuan seperti ini yang tampang
pembantu? Apa kata Bu Nia?
Cinderella: Apa kata dunia, Ratu.
Ratu : Ya. Itu maksudku.
Pangeran: Walaupun penampilannya seperti pembantu, tapi hatinya
seperti emas 24 karat.
Ratu: Kau bilang hatinya seperti emas karatan? Tapi Pangeran.
Bunda sudah menemukan pasangan yang cocok untukmu Pangeran. Dia adalah putri
dari Kerajaan Jatuh Bangun.
Pangeran: Tapi Bunda . . . .
Ratu: Dia adalah wanita yang sangat cantik. Lagipula dia
adalah wanita yang baik hati, tidak sombong, dan rajin menabung. Apabila
kerajaan kita bersatu dengan Kerajaan Jatuh Bangun, akan menjadi kerajaan yang
sangat besaaar.
Pangeran: Tapi aku sangat mencintainya, Bunda.
Ratu : Tidak boleh! Pokoknya kau harus menikah dengan Putri
Irakus.
Pangeran : Hah? Irakus? Nama yang aneh. Tapi aku tetap tidak mau.
Ratu : Harus mau!
Pangeran : Tidak mau!
Ratu : Pokoknya harus!
Pangeran : Gak mau!
Ratu : Harus!
Pangeran : Mau. Eh tidak mau!
Ratu : Dasar anak durhaka kau!
Pangeran : Lho, kok jadi kaya Malin Kundang?
Ratu: Kurang ajar kau! Sudah membantah perintah orang tua! (Ratu
hampir menampar Pangeran)
Raja : (masuk ke arena) Stop..!! Ada apa ini? Siapa
perempuan itu? (menunjuk Cinderella)
Pangeran : Ini adalah calon istriku, Ayahanda.
Raja : Oh, ini calon istrimu. Jadi perempuan ini yang
memenangkan sayembara sepatu bot itu.(sambil melirik sepatu bot yang dipakai
Cinderella)
Pangeran : Iya, Ayahanda. Dia bahkan mempunyai pasangan sepatu bot
yang lainnya.
Ratu: Tapi aku sudah menemukan jodoh buat Pangeran! Dia
adalah putri dari Kerajaan Jatuh Bangun.
Raja :Ya sudah. Itu terserah Pangeran saja!
Ratu : Tapi, Raja. Aku tidak setuju dengan keputusanmu. Masa
Pangeran menikah sama pembantu seperti itu. Jangan gila donk!
Raja : (berfikir sejenak) Ya. Sudah. Bagaimana kalau kita
adakan suatu kompetisi?
Putri Irakus : (berdiri) Kompetisi seperti apa, Yang Mulia?
Raja : Kalau kau menang dalam kompetisi itu, kau yang akan
menikahi Pangeran. Kalau perempuan itu yang menang, dia yang akan menikah
dengan Pangeran. Ada yang tidak setuju dengan kuputusanku?
Ratu : Lagi-lagi kau memberikan keputusan yang aneh! Setelah
kau dan Pangeran mengadakan sayembara sepatu bot aneh itu!
Putri Irakus : Baiklah kalau begitu, saya terima, Yang Mulia.
Ratu : Apa? Kau terima tantangan aneh itu?(marah)
Putri Irakus : Sudahlah Bibi. Saya bisa bersaing secara sportif.
Ratu : Apa?? Kau panggil aku Bibi? Memangnya aku bibimu apa? (semakin
marah)
Putri Irakus : Oh! Maksudku Ibunda Ratu. Lagipula saya yakin saya bisa
mengalahkan perempuan itu.
Cinderella : (mengacungkan tangan)
Raja : Ada apa, Nona? Kau tidak setuju dengan keputusanku?
Cinderella : Saya setuju dengan keputusan Yang Mulia.
Raja : Lalu, kenapa kau mengacungkan tangan?
Cinderella : Sebenarnya, saya keberatan dipanggil dengan sebutan
perempuan itu. Saya kan juga punya nama.
Raja : Oh ya. Kau belum memperkenalkan diri. Siapa namamu?
Cinderella : Namaku Cinderella.
Ratu : Cinderella? Gadis cerobong asap. Nama yang paling aneh
yang pernah kudengar. Lihat dirimu! Kau memang pantas mendapatkan nama itu!
Cinderella : Sebenarnya itu cuma nama panggilanku saja. Nama itu
diberikan oleh ibu dan saudara-saudara tiriku yang selalu jahat padaku.
Ratu : Alaah! Pake curhat segala!
Raja : Kalau begitu, siapa nama aslimu?
Cinderella : Tapi, nama asliku terlalu panjang.
Raja : Sebutkan saja
Cinderella : Nama asliku adalah Mocu Claudia Abraba Bella Sintia
Cornelius Protectus Alfonso Equil Da Barbara Margaretha.
Putri Irakus: Tapi, namaku juga tidak kalah panjangnya dengan
Cinderella. Aku bisa menyebutkannya sekarang.
Raja: Stop! Kenapa kita jadi mempeributkan nama?
(semua terdiam sejenak)
Raja: Bagaimana denganmu, Pangeran? Kau setuju?
Pangeran: Apapun keputusan Ayahanda, aku setuju.
Ratu: Apa? Kau terima juga keputusan aneh itu? Sedangkan kau
membantah perintahku?
Raja: Oke! Kalau begitu, kompetisi dimulai besok pagi pukul
9.00 sampai dengan selesai.
Ratu: Tapi, kompetisi seperti apa baginda?
Raja: Ada tiga kompetisi yang akan digelar yaitu:
1). Kompetisi memasak
2). Kompetisi menjahit
3). Kompetisi yang masih dirahasiakan
Kalian siap?
Cinderella & P. Irakus : Siap, Yang Mulia.
Raja : Ya sudah. Ku tunggu besok ya. Dah! (meninggalkan
arena kemudian disusul dengan  Cinderella dan Pangeran sambil bergandengan
tangan)
Ratu : Kita harus menyusun rencana supaya Cinderella kalah
dalam kompetisi itu.
Putri Irakus : Ya, I agree with you.
Ratu : Sini, saya bisikin.
Putri Irakus : Ih… Geli!
Ratu: Mau gak?
Putri Irakus : Iya, iya.
Putri Irakus: Itu ide berlian!
Ratu: Brilian.
Putri Irakus : Ya. Itu maksudku.
Ratu & Putri Irakus : Ha ha ha ha ha . . . .
(Ratu dan Putri Irakus meninggalkan
arena).
Keesokan harinya . . . .
(Semua masuk arena)
Raja: Kalian sudah siap melaksanakan kompetisi pertama?
Cinderella & P. Irakus : Ya iyalah . . . .
Raja : Pengawal! Siapkan bahan & alat-alat masaknya!
Pengawal : Baik Baginda.
(Pengawal menyiapkan alat-alat masak)
Raja : Kompetisi pertama yaitu kompetisi memasak resmi dibuka.
Tepuk tangan!
(Raja, Ratu, dan Pangeran duduk di ruang
makan, sementara Cinderella dan Putri Irakus sibuk memasak.)
Raja : Kira-kira, siapa yang akan menang?
Ratu : Pasti putri Irakus yang akan menang.
Pangeran : Yakin banget sih!
Ratu : Suka-suka gue donk!
Raja : Sudah-sudah! Jangan bertengkar! Lihat saja nanti!
Sementara itu di dapur . . . .
Cinderella : Putri Irakus, aku titip masakanku dulu ya. Aku mau ke
belakang dulu.
Putri Irakus: Tenang saja! Masakanmu aman kok!
Ternyata, Putri Irakus mempunyai niat
jahat. Dia menaburkan garam, gula, merica, vetsin, dan mayones pada masakan
Cinderella supaya rasa masakan Cinderella menjadi tidak karuan. Namun, tanpa
sengaja, putri Irakus lupa menaburkan garam ke masakannya sendiri.
(Cinderella masuk lagi ke dapur).
Cinderella : Terima kasih, ya. Sudah menunggu masakanku.
Putri Irakus : Sama-sama. Oh ya, tadi ada 3 ekor lalat hinggap di
adonan masakanmu lho. Tapi, sudah kuusir jauh-jauh.
Cinderella : Terima kasih very much.
Setelah sekian lama menunggu, akhirnya
Cinderella dan putri Irakus telah selesai mamasak masakan mereka. Akhirnya tiba
penilaian masakan Cinderella dan Putri Irakus.
(Cinderella dan Putri Irakus keluar dari
dapur dan membawa masakan mereka masing masing ke ruang makan)
Cinderella : Selamat Menikmati, Yang Mulia.
Raja : Terima kasih. (Mencicipi masakan Cinderella) Emm
. . . . Masakanmu enak sekali. Coba kau cicipi Pangeran!
Pangeran: Emm . . . . Ini adalah masakan yang paling enak dari
semua masakan yang pernah kucoba.
Putri Irakus : Tidak mungkin! Masakanku jauh lebih enak. Kalau tidak
percaya, cicipi saja!
(Semua mencicipi masakan Putri Irakus)
Ratu : Dia benar! Masakan Putri Irakus lebih enak daripada
masakan Cinderella.(berpura-pura)
Raja : Istriku. Apa kau mempunyai masalah dengan indera
perasamu? Masakan ini sama sekali tidak ada rasanya. Kau bilang masakan ini
enak?
Pangeran : Iya. Ayahanda benar. Masakan ini sama sekali tidak ada
rasanya.
Ratu: Euh . . .
Raja: Baiklah. Sudah kuputuskan. Bahwa pemenang dari
kompetisi ini adalah . . . . Cinderella!! Jadi, skor sementara 1-0 untuk
Cinderella. Tepuk tangan untuk Cinderella!
Raja : Selamat ya Cinderella.
Cinderella: Terima kasih.
Raja : Saya tunggu kalian besok jam 9.00 pagi untuk kompetisi
kedua yaitu kompetisi menjahit.
(Raja meninggalkan arena. Kemudian
disusul oleh Pangeran dan Cinderella)
Ratu : Irakus! Kamu sengaja ya? Kenapa masakan Cinderella jadi
enak sementara masakanmu sama sekali tidak ada rasanya? (marah)
Putri Irakus : Ampun, Nyai Ratu. Saya . . . .
Ratu: Apa?? Kau panggil aku Nyai? Setelah kau menyebutku
Bibi?(semakin marah)
Putri Irakus :Maksudku Ibunda Ratu. Saya sudah memasukkan garam, gula,
merica, vetsin, dan mayones dalam adonan masakan Cinderella supaya masakan
Cinderella tidak karuan. Tapi, entah mengapa masakan Cinderella justru menjadi
enak.
Ratu : Dasar tulol! Itu sih sama dengan membantu membumbui
masakan Cinderella! Harusnya kau tambahkan cuka yang banyak atau kotoran unta
dari Timur Tengah sekalian!
Putri Irakus : Maafkan saya, Bibi. Eh, maksudku Ibunda Ratu.
Ratu : Ya, sudahlah. Yang lalu biarlah berlalu. Jangan lagi
ini terjadi. Sekarang, kita susun rencana baru untuk kompetisi selanjutnya.
(Ratu dan Putri Irakus meninggalkan
arena dan pengawal datang membersihkan ruangan)
Keesokan harinya . . . .
(semua masuk ke arena)
Raja : Selamat pagi semuanya! Apakah kalian siap mengikuti kompetisi
kedua?
Cinderella & Irakus : Ya, kami siap.
Raja : Kompetisi kedua yaitu kompetisi menjahit baju untuk
Pangeran resmi dibuka. Tepuk tangan! (semua tepuk tangan) Peraturannya
sangat mudah. Kalian harus membuat sebuah baju untuk Pangeran dalam waktu satu
malam. Baju yang kalian buat harus diserahkan besok pagi sebelum kompetisi
ketiga dimulai. Kalian mengerti dengan peraturannya?
Cinderella & Irakus : Mengerti, Yang Mulia.
Raja : Sekarang, kalian bisa memulai pembuatan baju kalian.
Cinderella : Baiklah Yang Mulia, kami berdua pamit sekarang.
(Cinderella & Putri Irakus pergi
meniggalkan arena disusul dengan Raja)
Malamnya, Cinderella mulai menjahit.
(Cinderella masuk membawa kain dan
berpura-pura menjahit, kemudian pengawal masuk).
Pengawal : Nona Cinderella. Anda dipanggil untuk menghadap Paduka
Raja.
Cinderella : Oh, baiklah kalau begitu.
(Cinderella dan Pengawal meninggalkan
arena, kemudian datang Putri Irakus)
Putri Irakus : (datang lalu merobek pakaian buatan Cinderella)
Dengan begini. Kau pasti kalah, Cinderella. Ha ha ha ha! (meninggalkan
arena, kemudian beberapa detik kemudian Cinderella datang).
Cinderella : Tidak! Siapa yang berani melakukan ini? (mengambil
kain yang telah dirobek) Aduh, pasti aku akan kalah dalam kompetisi kedua
ini. Apa yang harus kulakukan? (menangis,
kemudian keluar arena)
Keesokan harinya . . . .
(Raja, Pangeran, Ratu, & Pengawal
masuk)
Raja: Akhirnya tiba saatnya untuk penentuan pemenang dari
kompetisi kedua ini. Kepada Putri Irakus, silahkan masuk dan memperlihatkan
baju buatannya.
(Putri Irakus masuk sambil
memperlihatkan baju buatannya)
Putri Irakus : Ini Yang Mulia. Ini adalah baju yang saya buat.
Raja: Cukup bagus. Kalau boleh tahu, apa bahan yang kau pakai
untuk membuat baju ini?
Putri Irakus : Baju ini dibuat dari berbagai macam kulit. Kulit unta,
kulit pisang, kulit domba, kulit gajah, kulit cheetah, dan tak lupa juga
ditambahkan dengan kulit kodok.
Pangeran : Wow! Unik sekali!
Ratu : Tentu saja! Siapa dulu yang membuatnya? Putri Irakus .
. . .
Raja : Sekarang, tiba giliran Cinderella. Cinderella, saatnya
kau masuk dan membawa baju buatanmu.
Satu jam kemudian . . .
(Cinderella tidak muncul-muncul)
Dua jam kemudian . . . .
(Cinderella tidak muncul juga)
Raja: Kemana sih Cinderella itu? Kok belum muncul-muncul.
Pengawal! Cari Cinderella!
Pengawal: Baik (kemudian keluar arena)
Putri Irakus : Mungkin dia belum menyelesaikan baju buatannya. Atau
mungkin dia sama sekali tidak bisa menjahit.
Raja : Tunggu dulu! Pengawal kita kan sedang mencari dia.
Pliss deh! Tunggu bentar donk ah!
Beberapa menit kemudian . . . .
Cinderella : (datang tergesa-gesa dan pengawal menyusul di
belakang Cinderella) Yang Mulia, maaf…saya terlambat.
Raja: Dari mana saja kamu Cinderella? Kami sudah menunggu
kamu, Cinderella.
Cinderella: Begini yang mulia, seseorang telah merobek baju yang
saya buat untuk Pangeran.
Ratu : Alaah! Paling itu cuma alasan kamu saja.
Cinderella : Tidak! Semua itu benar! Ini buktinya.
(menunjukan baju robek ke raja dan
kemudian ke penonton)
Ratu : Alah! Paling kamu yang merobek baju itu.
Cinderella : Tidak! Itu tidak benar! Sumpah!
Raja : Sudahlah! Lagipula kita sudah bisa melihat siapa
pemenangnya. Jadi skor sementara satu sama.
(Putri Irakus dan Ratu terlihat girang)
Cinderella : Tapi, Yang Mulia . . . .
Pangeran : Sudahlah Cinderella. (memegang pundak
Cinderella) Yang lalu biarlah berlalu. Jangan lagi ini terjadi. Nasi sudah
menjadi bubur. Dan bubur tidak bisa menjadi nasi lagi. Lagipula masih ada
kompetisi ketiga. Jadi, kau masih punya kesempatan untuk mengalahkan Irakus.
Putri Irakus : Oh ya! Tempo hari, Yang Mulia bilang kompetisi ketiga
masih dirahasiakan. Kalau begitu, apa kompetisi ketiganya, Yang Mulia?
Raja : Kompetisi yang ketiga adalah . . . . kompetisi
mendandani pengawal kerajaan!
Semua : Hah? Mendandani pengawal kerajaan?
Ratu : Tapi, Baginda. Semua pegawai sakit cacar ayam, kecuali
pengawal yang satu ini.
Raja : Oh, iya juga ya. Dari Minggu kemarin mereka sakit yah.
Berarti kurang satu orang lagi. (berfikir sejenak lalu berkeliling melihat
penonton lalu berbalik dan menunjuk narator) Bagaimana kalau Narator saja
yang jadi sukarelawannya?
Semua : Setuju!
Raja : Narator! Ayo sini!
(Narator menghampiri Raja)
Raja : Pengawal! Siapkan kursi dan alat kecantikannya!
Pengawal : Baik, Yang Mulia.
(Pengawal menyiapkan kursi & alat
kecantikan. Lalu Pengawal dan Narator duduk di kursi)
Raja : Sekarang kalian boleh memulai mendandani pengawal dan
narator dan waktu kalian adalah 137,87 detik dari sekarang!
(Cinderella dan Putri Irakus mendandani
pengawal dan narator)
Ratu: Ayo! Cepat! Cepat!
Putri Irakus : Iya! Iya!
Raja: Waktu habis!
(Cinderella dan Putri Irakus berhenti
mendandani Pengawal dan Narator)
Raja: (melihat-lihat muka narator dan pengawal) Wow!
Aku kan menyuruhmu mendandani pengawal ini supaya cantik? Bukan menyulapnya
menjadi seperti badut!
Putri Irakus: Ma . . . maaf, Yang Mulia. Ini semua gara-gara Ratu
yang mengesa-gesa saya mendandani pengawal.
Ratu : Aeh-aeh! Kenapa kau jadi menyalahkan Ratu?
Putri Irakus : Emang salah Ratu kok!
Ratu : Salah gimana maksud lho? Kok kamu jadi nyalahin Ratu
sih? Dasar tidak tahu terima kasih! Aku kan sudah membantumu untuk membuat
Cinderella kalah! Lagipula, merobek baju itu ideku! (terdiam sejenak)
Ups…
Semua : Ooo…
Raja : Jadi, kalian yang merobek baju Cinderella itu?
Ratu : Bukan aku! Itu Putri Irakus! (menunjuk Putri Irakus)
Putri Irakus: Tapi itu kan ide Ratu!
Raja : Sudah-sudah! Jadi saya putuskan yang akan menikah
dengan Pangeran adalah . . . . Cinderella!
Putri Irakus : Tidak!
(Pengawal menyeret Putri Irakus pergi)
Ratu : Dengan sangat berat hati, aku terima kau jadi
menantuku, Cinderella.
Pangeran : Akhirnya kita bisa bersatu, Cinderella.
Cinderella: Iya. Pangeran.
(Ratu & Raja meninggalkan arena)
Pangeran: Kita bisa memulai hidup baru tanpa ada yang menggangu.
Aku . . . .mencintaimu.
Cinderella: I love you too.
Akhirnya,
setelah berbagai macam kompetisi dijalani, Cinderella dapat bersatu dengan
Pangeran. Mereka pun hidup bahagia selamanya . . . .
Comments
Post a Comment