BERHUBUNGAN SUAMI - ISTRI SETELAH MELAHIRKAN
SI TAR-TAN (Informasi Seputar Kesehatan)
hay semua,apa kabar malam ini? semoga senantiasa dalam keadaan baik dan berada dalam lindungan Allah SWT, Aamiin Ya Rabbal'alamin..Oke malam ini Eka mau memberikan sedikit penggetahuan mengenai Seksualitas Pasca Melahirkan, meskipun sedikit tabu tapi tak sedikit pula orang-orang terutama ibu nifas ( setelah melahirkan) banyak yang takut akan hubungan seksual pasca salin dan masih binggung apa yang harus dilakukan dan apa yang semestinya tidak dilakukan. Baik dalam pembahasan ini ada beberapa yang akan disampaikan diantaranya penyebab ibu nifas apati (cuek) terhadap seksualitas, waktu yang tepat untuk melakukan hubungan seksual pada masa nifas, dan bahayanya berhubungan seksual pada masa nifas.
Ini dia....SEKSUALITAS PASCA MELAHIRKAN
Apabila perdarahan telah
berhenti dan episiotomi sudah sembuh maka coitus bisa dilakukan pada 3-4 minggu
postpartum. Hasrat seksual pada bulan pertama akan berkurang baik kecepatannya
maupun lamanya, selain itu orgasme juga akan menurun.
Pada masa nifas, wanita
menghadapi peran baru sebagai orang tua sehingga sering melupakan perannya
sebagai istri. Cukup banyak wanita tidak bergairah untuk melakukan seks pada
bulan-bulan awal setelah persalinan. Hal ini bahkan dialami oleh wanita yang
sebelumnya mempunyai dorongan seks yang kuat. Tidak ada penyebab khusus, tetapi
banyak faktor untuk menyumbangkan andil dan mempengeruhi keadaan yang berlangsung
sementara ini.
1. Penyebab apati seksual pada
masa nifas :
a. Stres dan traumatic
Kelahiran bayi bias menjadi
pengalaman yang dapat menimbulkan traumatic terutama jika psiologis ibu belum
siap. Banyak ibu mempunyai pengharapan yang tidak realistic tentang kelahiran
sehingga menimbulkan stress dan trauma, misalnya : Pada persalinan yang
berlangsung lama atau persalinan yang memerlukan tindakan.
b. Adanya luka episiotomy
Apabila penjahitan luka
episiotomy dilakukan dengan tidak benar maka akan mengakibatkan rasa nyeri dan
rasa tidak nyaman di saat ibu berjalan dan duduk. Hal ini bias berlangsung
berminggu-mingggu atau bahkan berbulan-bulan walaupun mungkin sayatan itu
sendiri sudah sembuh.
c. Keletihan
Bagi primipara, masa nifas
merupakan masa yang baru pertama kali dialami dan belum memiliki pengalaman
melalui masa tersebut. Ibu primipara selain harus mengerjakan pekerjaan rumah
tangga juga harus menghadapi bayi yang kadang-kadang tidak mau tidur, sering
menangis dan bermasalah dalam menyusu sehingga ibu menjadi letih dan lemas
akibanya gairah seks akan menurun.
d. Depresi
Penyebabnya adalah keadaan
tidak bersemangat akibat trauma persalinan. Perasaan ini biasanya terjadi dalam
beberapa minggu setelah kelahiran bayi. Hal ini dapat terjadi depresi berat
yang berupa : Insomnia, anoreksia, halusinasi dan kecenderungan untuk
menghilangkan kontak dengan kenyataan.
2. Waktu
untuk melakukan hubungan seksual pada masa nifas
Banyak budaya yang mempunyai
tradisi menunda hubungan seksual sampai masa waktu tertentu, misalnya setelah
40 hari atau 6 minggu setelatuh persalinan. Keputusan tergantung pada pasangan
yang bersangkutan. Menutupnya serviks serta kembalinya vagina ke adaan normal
membutuhkan waktu yang lebih singkat yaitu sekitar 2-3 minggu. Setelah masa ini
terlewati, dapat kembali melakukan hubungan seksual sesegera mungkin jika ibu
merasa siap melakukannya. Ada juga yang berpendapat bahwa coitus dapat
dilakukan setelah masa nifas berdasarkan teori bahwa saat itu bekas luka
plasenta baru sembuh (proses penyembuhan luka postpartum sampai dengan 6
minggu). Secara fisik aman untuk memulai hubungan seksual begitu darah merah
berhenti dan ibu tidak merasakan ketidaknyamanan, maka aman untuk melakukan
hubungan seksual kapan saja ibu siap, yaitu kira-kira setelah masa nifas
berlangsung selama 30-40 hari. (Manuaba, 2010)
3. Bahaya
behubungan seksual masa nifas
Berhubungan seksual pada
masa nifas berbahaya apabila pada saat itu mulut Rahim masih terbuka maka akan
beresiko mudah terkena infeksi disebabkan karena kuman yang hidup di luar
akibat hubungan seksual ketika mulut Rahim masih terbuka bias tersedot masuk ke
dalam rongga Rahim dan menyebabkan infeksi. Selain itu dapat juga mengakibatkan
kematian secara mendadak (sudden death). Sudden death terjadi akibat pergerakan
teknis dalam hubungan seksual di vagina yang menyebabkan udara masuk ke dalam
rahim disebabkan pada saat tersebut mulut rahim dan pembuluh darah dalam Rahim
masih terbuka dan terluka sehingga pembuluh darah bias menyerap udara yang
masuk dan membawanya ke jantung. (Astutik, 2015)
Referensi :
Astutik, R. Y. (2015). Buku Ajar Asuhan Kebidanan
Masa Nifas dan Menyusui. Jakarta Timur: CV.TRANS INFO MEDIA.
Baiklah itu seputar pembahasan untuk malam ini, semoga dapat bermanfaat dan menjadi ilmu tambahan buat pembaca semua. Sekian dan Terimkasih..
Comments
Post a Comment